Tafsir mimpi adalah sesuatu yang sudah sangat tua di muka bumi. Sudah sejak ribuan tahun yang lalu ada banyak orang yang berusaha mencari tahu bagaimana cara menafsirkan mimpi.
Kita bisa membaca dari kisah-kisah keagamaan tentang nabi-nabi atau orang-orang pilihan yang melakukan penafsiran mimpi. Dan di saat yang sama mereka juga harus bersaing dengan orang-orang yang dianggap pintar untuk menafsirkan mimpi. Jadi penafsiran mimpi itu sudah lama sekali ada di dunia ini.
Tapi bagaimana seseorang bisa menafsirkan mimpi dengan akurat. Jika di dalam kisah keagamaan kita melihat tafsir mimpi itu berasal dari tuhan maka tafsir mimpi yang ada saat ini berasal dari mana?
Ada banyak orang yang melakukan penafsiran mimpi dengan mengumpulkan berbagai simbol-simbol yang mereka lihat di dalam mimpi mereka lalu mereka berusaha menyelesaikannya dengan kejadian-kejadian yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun pada akhirnya tetap saja tafsir mimpi dengan menggunakan simbol-simbol seperti ini masih sering meleset. Dan kalaupun ada ramalan yang terwujud maka orang menganggapnya sebagai probabilitas saja. Yang dimaksud dengan probabilitas adalah jika ada yang meleset maka pasti ada yang kena.
Sebuah tafsir mimpi yang akurat seharusnya terwujud 100%. Tapi saat ini kita tidak bisa menemukan praktek tafsir mimpi yang betul-betul akurat 100%. Oleh karena akurasi yang masih rendah maka banyak orang yang juga tidak terlalu mempercayai tafsir mimpi ini.
Mereka membaca tafsir mimpi tetapi hanya untuk bersenang-senang saja seperti halnya mereka membaca ramalan zodiak di majalah. Tapi memang masih ada beberapa orang yang sangat serius menanggapi tafsir mimpi. Mereka akan menjadi sangat stres jika tafsir mimpi tersebut berarti buruk.
Banyak orang yang berpikir bahwa sikap seseorang menanggapi tafsir mimpinya itulah yang akan membuat orang itu secara perlahan-lahan mewujudkan apa yang ada di dalam tafsir mimpi tersebut. Oleh karena itu ada banyak motivator yang menyarankan agar tidak mempercayai jika sebuah tafsir bermakna buruk.
Tetapi jika sebuah tafsir mempunyai makna yang baik maka tafsir tersebut boleh dipegang sekadar untuk menimbulkan sikap yang positif saja setiap hari. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh para psikolog bahwa mimpi adalah keinginan bawah sadar yang tertekan di dunia nyata.
Oleh karena keinginan keinginan ini tertekan di dunia nyata maka keinginan ini mendorong keluar pada saat seseorang tidur. Oleh karena ini bisa dikatakan sebagai keinginan yang terpendam maka tentunya manusia tersebut sangat mungkin berusaha mewujudkannya secara tidak sadar.
Jadi pada saat seseorang menghasilkan mimpi maka biasanya mereka berusaha untuk mengetahui apa keinginan terpendam yang di miliki oleh orang yang bermimpi. Karena biasanya keinginan terpendam itulah yang berusaha diangkat ke permukaan dan diwujudkan di dalam kehidupan nyata.